Kamis, 03 Oktober 2013

Jurnal 6 : Peran Supply Chain Management Dalam Sistem Produksi-Operasi


Abstrak
Konsep sistem produksi dan operasi yang diterapkan perusahaan saat ini, baik manufaktur maupun jasa sudah saatnya harus memperhatikan elemen di luar perusahaan yang bersangkutan. Artinya, mengelola elemen input, proses transformasi, dan output saja tidak akan cukup memberikan value kepada konsumen. Oleh karenanya elemen supplier dan konsumen (baik distributor maupun konsumen akhir) juga menjadi bagian yang harus dikelola perusahaan.
Supply Chain Management (SCM) sebagai suatu pendekatan terpadu yang meliputi seluruh proses manajemen material, memberikan orientasi kepada proses untuk menyediakan, memproduksi, dan mendistribusikan produk kepada konsumen.
Konteks material dalam pengertian SCM tentunya tidak hanya meliputi bahan baku dan output (barang jadi) saja, tetapi juga termasuk bahan pembantu, komponen, suku cadang, work in process (barang setengah jadi) maupun berbagai jenis perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan secara menyeluruh.
Bagi perusahaan yang masih memberikan perhatian terhadap pentingnya persediaan material, penerapan SCM akan memberikan kontribusi terhadap pengurangan biaya persediaan yang meliputi biaya penyimpanan, pemesanan, dan stockout. Sedangkan untuk perusahaan yang menggunakan konsep just in time atau JIT (penerapan di Indonesia pada umumnya dengan sistem cluster), konsep SCM mutlak untuk diterapkan. Selain mampu mengeliminasi biaya penyimpanan, juga dapat mereduksi biaya kualitas yang ditimbulkan oleh adanya cacat produk maupun cacat proses. Di sisi lain, untuk industri penghasil produk general yang memiliki karakteristik relatif sulit untuk melakukan inovasi desain produk dari aspek fisik (content maupun kemasan), maka penerapan SCM akan memberikan value kepada konsumen dalam hal availability dan kecepatan layanan. Sehingga konsumen akan merasakan suatu keunggulan dari produk tersebut, meskipun secara fisik relatif sama dengan produk lain.
Secara umum manfaat SCM bagi perusahaan adalah: pertama, SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Kedua, SCM berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut.
Untuk dapat menerapkan SCM secara efektif, perusahaan harus mampu menyediakan dan mengelola database terkait yang memadai (lengkap dan akurat) serta membangun partnership dengan supplier maupun distributor yang terpilih. Pada akhirnya SCM secara menyeluruh dapat menciptakan sinkronisasi dan koordinasi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan aliran material baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Perkembangan Lingkungan Industri
Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan yang semakin kompetitif. Teknologi yang juga berkembang pesat menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan dalam iklim persaingan. Usaha-usaha yang dilakukan pada akhirnya diarahkan untuk memberikan produk terbaik kepada konsumen.
Konteks produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen dalam pengertian manajemen produksi dan operasi adalah kombinasi produk barang dan jasa. Industri manufaktur tidak akan dapat bersaing apabila produk yang ditawarkan murni hanya barang, dan industri jasapun juga tidak memiliki daya tarik apabila yang ditawarkan kepada konsumen murni berupa layanan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan produk terbaik kepada konsumen meliputi kombinasi di antara keduanya, yaitu barang dan jasa dalam porsi masing-masing yang ideal menurut perusahaan.
Menyajikan produk dalam arti luas tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang bagi sistem produksi operasi yang harus dijalankan perusahaan. Mulai dari mengidentifikasi selera konsumen sampai dengan mengupayakan seluruh kebutuhan input dari pemasok untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tersebut sesuai dengan selera konsumen yang dibidik.
Pada dasarnya konsumen mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima. Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut maka setiap perusahaan berusaha secara optimal untuk menggunakan seluruh asset dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan value terhadap harapan konsumen. Implementasi upaya ini tentunya menimbulkan konsekuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan termasuk para pesaingnya.
Untuk dapat menawarkan produk yang menarik dengan tingkat harga yang bersaing, setiap perusahaan harus berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun standar yang sudah ditetapkan. Salah satu upaya untuk mereduksi biaya tersebut adalah melalui optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan konsumen. Distribusi yang optimal dalam hal ini dapat dicapai melalui penerapan konsep Supply Chain Management (SCM). SCM sesungguhnya bukan merupakan suatu konsep yang baru. Menurut Jebarus (2001) SCM merupakan pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Konsep ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepad konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme informasi antara berbagai elemen tersebut berlangsung secara transparan.SCM merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadual produksi, dan logistik
Integrated Supply Chain
Semua perusahaan memerlukan sesuatu yang sangat ekonomis guna melakukan kegiatan memproduksi untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai keinginan tersebut, kelancaran arus material yang diperlukan pasti melibatkan lebih dari satu rantai pasokan. Faktor kritis dalam rantai pasokan yang efisien adalah pembelian, karena tugas pembeliaan untuk menyeleksi pemasok (berikut materialnya) dan kemudian membangun hubungan yang saling menguntungkan. Tanpa pemasok yang baik dan tanpa pembelian yang memadai, rantai pasokan tidak akan memiliki peran untuk kondisi pasar pada masa seperti sekarang ini. SCM diperlukan oleh perusahaan yang sudah mengarah pada pengelolaan dengan sistem just in time, karena konsep just in time sangat menekankan ketepatan waktu kedatangan material dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai dengan yang ditetapkan. Artinya, kedisiplinan dan komitmen seluruh mata rantai harus benarbenar dilaksanakan, karena sistem just in time tidak menekankan pada persediaan atau zero inventory. Sehingga apabila terjadi penyimpangan pada salah satu mata rantai saja, maka akan mengganggu pasokan material secara keseluruhan dan menghambat kelancaran tugas dari mata rantai yang lain, karena tidak adanya persediaan. Untuk kondisi di Indonesia sistem just in time akan berhasil kalau mata rantai terkait berada dalam satu cluster.
Bagi perusahaan yang masih mementingkan persediaan karena karakteristik material (misalnya faktor musiman) atau sebagai langkah antisipatif untuk menyiasati lingkungan industri yang tidak stabil, SCM juga diperlukan. Peran SCM untuk jenis perusahaan ini adalah menekan biaya persediaan, karena persediaan yang tidak optimal akan menimbulkan dampak biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya backorder (apabila terjadi stockout).
Baik perusahaan yang menerapkan sistem just in time maupun yang masih mementingkan persediaan, SCM yang dilaksankan akan lebih optimal apabila diterapkan secara terintegrasi oleh seluruh mata rantai pasokan yang terkait.
Menerapkan konsep SCM secara menyeluruh dan terintegrasi tentu bukan merupakan hal yang mudah dilakukan perusahaan. Kesulitan akan banyak dialami dalam kaitan dengan lingkungan eksternal yaitu hubungan dengan supplier dan distributor serta konsumen akhir. Hal ini dapat terjadi karena lingkungan eksternal relatif berada di luar kendali perusahaan, sehingga perlu upaya kedua belah pihak untuk mencapai komitmen menjadi mata rantai yang saling berkoordinasi untuk menyalurkan seluruh kebutuhan material sesuai yang dibutuhkan.
Sekilas konsep SCM memiliki kesamaan dengan manajemen logistic, karena keduanya mengelola arus baarang dan jasa melalui pembelian, pergerakan, penyimpanan, adminitrasi, dan penyaluran barang. Selain itu baik SCM maupun manajemen logistic juga memiliki kesamaan dalam hal peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan barang. Perbedaan SCM dengan manajemen logistic terletak pada orientasinya. SCM mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada pelanggan juga mengutamakan arus barang antar perusahaan, sejak paling hulu sampai paling hilir. Sedangkan manajemen logistic berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan informasi di seluruh perusahaan, jadi lebih terfokus pada pengelolaan termasuk arus barang dalam perusahaan.
Dalam perkembangannya, SCM telah banyak mengalami evolusi yang dapat digambarkan dalam 4 (empat) tahap sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto, 2002) :
  1. Tahap 1, dalam tahap 1 ada semacam kesendirian dan ketidak-salingtergantungan fungsi produksi dan fungsi logistic. Mereka menjalankan program-program sendiri yang terlepas satu sama lain (in-complete isolation). Contohnya adalah bagian produksi yang hanya memikirkan bagaimana membuat barang sesuai dengan mutu dan yang telah ditetapkan, dan sama sekali tidak mau ikut memikirkan penumpukan inventory dan penggunaan ruang gudang yang menimbulkan biaya persediaan yaitu biaya simpan.
  2. Tahap 2, dalam tahap 2 perusahaan sudah mulai menyadari pentingnya integrasi perencanaan walaupun dalam bidang yang masih terbatas, yaitu di antara fungsi internal yang paling berdekatan, misalnya produksi dengan inventory control dan functional integration yang lain.
  3. Tahap 3, dalam tahap 3 integrasi perencanaan dan pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam satu perusahan (internal integration).
  4. Tahap 4, dalam tahap 4 menggambarkan tahap sebenarnya dari suplly chain integration, yaitu integrasi total dalam konsep perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (manajemen) yang telah dicapai dalam tahap 3 dan diteruskan ke upstreams yaitu suppliers dan downsterams sampai ke pelanggan.
Evolusi SCM yang telah mencapai tahap keempat tersebut menunjukkan suatu integrasi yang menyeluruh di antara seluruh komponen terkait sehingga menuntut adanya transparansi arus informasi. Strategi kemitraan dapat digunakan untuk mewujudkan kelancaran arus pasokan material dari pemasok sampai distributor hingga ke tangan konsumen. Dengan startegi kemitraan maka perlu mengembangkan komunikasi di antara semua pihak terkait, sehingga komunikasi arus informasi maupun data yang dibutuhkan akan lebih lancar.
Manfaat SCM
Secara umum penerapan konsep SCM dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu (Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
  1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
  2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
  3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
  4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
  5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
  6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
Keenam manfaat yang sudah dijelaskan seperti tersebut di atas merupakan manfaat tidak langsung. Secara umum, manfaat langsung dari penerapan SCM bagi perusahaan adalah :
  1. SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat ini menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, untuk memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik.
  2. SCM berfungsi sebagai mediasipasar, yaitu memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan. Melalui pelaksanaan SCM, pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk. Apabila seleksi rancangan produk sudah dilakukan dan dilakukan pengujian maka produk dapat diproduksi. Sehingga SCM akan berperan dalam memberikan manfaat seperti point 1 tersebut.
Persyaratan Penerapan SCM
Sebagai suatu konsep yang melibatkan banyak pihak sebagai mata rantai, SCM menuntut beberapa persyaratan yang tidak hanya terkait dengan material, tetapi juga informasi. Syarat utama dari penerapan SCM tentunya dukungan manajemen. Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian. Selain dukungan manajemen, syarat lain merupakan syarat yang melibatkan faktor eksternal yaitu pemasok dan distributor. Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus melaksanakan evaluasi pemasok. Sebagi catatan, melaksanakan evaluasi pemasok untuk pemasok yang ‘bermain’ dalam pasar yang monopoli tentunya sulit dan tidak bias dilaksanakan, sehingga yang perlu dilakukan untuk kondisi ini adalah membangun kemitraan dalam suatu kesepakatan.
Evaluasi pemasok dilakukan apabila untuk material yang sama dapat diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu : keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan, dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002) :
1. Keadaan umum pemasok
  • Ukuran atau kapasitas produksi
  • Kondisi financial
  • Kondisi operasional
  • Fasilitas riset dan desain
  • Lokasi geografis
  • Hubungan dagang antar industri
2. Keadaan pelayanan
  • Waktu penyerahan material
  • Kondisi kedatangan material
  • Kuantitas pemesanan yang ditolak
  • Penanganan keluhan dari pembeli
  • Bantuan teknik yang diberikan
  • Informasi harga yang diberikan
3. Keadaan material
  • Kualitas material
  • Keseragaman material
  • Jaminan dari pemasok
  • Keadaan pengepakan (pembungkusan)
Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat kepentingan) yang terbesar diberikan pada kriteria keadaan material, karena keadaan material akan mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk. Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor-nya.
Syarat berikutnya adalah pemilihan distributor sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001). Penggunaan distributor yang terlalu sedkit dapat membatasi penyebaran jenis produk dalam aktivitas pemasaran. Sebaliknya, penggunaan distributor yang terlalu banyak dapat mengganggu brand image dalam posisinya berkompetisi. Satu kunci yang penting dalam mengelola saluran distribusi adalah menentukan berapa banyak saluran distribusi yang dikembangkan serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang pemasaran suatu produk dalam area pemasaran tertentu.
Satu lagi persyaratan yang penting dalam penerapan SCM adalah transparansi arus informasi. Untuk dapat mendukung arus informasi yang transparan dari seluruh mata rantai yang terlibat dalam SCM diperlukan komitmen (dapat dicapai melalui kemitraan dan kesepakatan) disertai dengan ketersediaan database. Konsep database yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya kumpulan data yang dikelola dan dikendalikan secara terpusat, melainkan data tersebut harus memenuhi lima kriteria sebagai berikut :
  1. Ketersediaan, kapanpun diperlukan harus tersedia disertai dengan kemudahan akses.
  2. Kemampuan dipergunakan untuk berbagi kebutuhan terkait
  3. Kemampuan data untuk selalu berkembang dalam konteks yang efektif
  4. Jumlah data tidak tergantung kondisi fisik penyimpan data (penyimpan data yang harus menyesuaikan jumlah data)
  5. Konsistensi dan validitas data
Tantangan Penerapan SCM
Meskipun SCM memiliki banyak manfaat dalam menjalankan sistem produksi dan operasi di perusahaan, tetapi ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan apabila akan menerapkannya. Tantangan yang pertama berasal dari lingkungan makro dan juga lingkungan eksternal. Misalnya saja trend perekonomian global yang menunjukkan adanya kecenderungan inflasi, khususnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena persaingan di tingkat global memang sangat meningkat. Selain itu juga kecenderungan konsumen perilaku konsumen yang menunjukkan sikap terlalu rumit dan banyak menuntut. Faktor eksternal lain adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang terkait dengan teknologi informasi sedapat mungkin diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan yang menerapkan SCM sehingga dapat mengelola informasi yang bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk. Sehingga sangat perlu bagi perusahaan yang menerapkan SCM untuk memiliki peralatan fungsional seperti (Watanabe, 2001) :
  1. Demand management / forecasting
  2. Advanced planning and scheduling
  3. Transportation management
  4. Distribution and deployment
  5. Production planning
  6. Available to promise
  7. Supply Chain Modeler
  8. Optimizer (Linier programming, non linier programming, heuristic, dan genetic algorithm)
Selain tantangan-tantangan tersebut, tantangan yang juga sering dihadapi khususnya negara berkembang adalah masalah infrastruktur termasuk birokrasi yang rumit. Masalah ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap tantangan SCM yang lain, yaitu teknologi informasi.
Di sisi lain, ada juga tantangan yang dapat digolongkan dalam lingkungan mikro atau di lingkungan perusahaan itu termasuk stakeholdernya. Misalnya saja pengukuran kinerja tidak didefinisikan dengan baik. Setiap channel menggunakan ukuran sendirisendiri, dan tidak ada perhatian untuk membuat keterkaitan dalam model matriks yang mengukur kinerja rantai secara keseluruhan.
Terkait dengan manajemen persediaan, kadang-kadang kebijakan persediaan terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis. Selain itu terkadang pemahaman terhadap konsep SCM tidak lengkap, fokusnya sering berorientasi pada operasi internal saja, tidak dapat membedakan antara pelayanan terhadap intermediate consumers dengan end consumers. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam sebuah sistem yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah penerapan SCM.
Sumber:
Agustine Eva Maria S, SE., MM
* Staf Pengajar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang

Analisis swot

SWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sbg Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

isyarat hati


isyarat hati rasanya
aKu jatuh cinta lagi
diSaat pandangan kita
membaur melihat langit biru
terpancar senyumanmu
Tebarkan warna warni
sinari hidupku

Reggae




The Gank's Camuh



Afirus Anita



Cinta?



Cinta? Berapa cerita cinta yang Anda punya selama ini, satu atau dua? Ah bukan jumlah yang penting, tapi kenangan dan cerita yang tersimpan di balik cinta itu. Jadi cinta yang bagaimana yang memang indah untuk dikenang?


1. Cinta Pertama
Cinta pertama adalah pengalaman yang wajib Anda miliki. Pada umumnya cinta ini juga terkadang disebut cinta monyet, karena pada usia puber, remaja selalu memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Terbayangkan serunya ketika Anda masih malu-malu dengan pasangan Anda.

Harapan dan keinginan yang selalu muncul dan bunga-bunga yang selalu menghiasi kepala Anda. Kata orang dunia seakan milik berdua. Manis dan tak terlupakan, inilah kenangan yang akan selalu tersimpan manis di kotak hati Anda.

Jumat, 05 Juli 2013

CARA MENCINTAI WANITA


BEGINILAH CARA MENCINTAI WANITA
Wahai kaum lelaki,
Sebelum dia halal.
Jika engkau benar-benar MENYUKAI
seorang wanita.
Maka sentuhlah HATI-nya.
Bukan malah menyentuh TUBUH-nya.
Maka curilah PERHATIAN-nya.

Rabu, 03 April 2013

ciri sesorg PHP Tanda-Tanda Pemberi Harapan Palsu PHP


Pacaran
Tanda-Tanda Pemberi Harapan Palsu

 
Saat ini, banyak sekali trend dalam pergaulan anak muda, salah satunya adalah pemberi harapan palsu atau yang biasanya disebuh PHP. Kebanyakan para PHP ini, baik cewek ataupun cowok, akan memiliki sifat yang hampir sama. Karena secara garis besar, mereka adalah orang yang hanya suka mendekati lawan jenisnya namun tidak berani untuk berkomitmen secara serius.

Biasanya, modus awal dari PHP iini akan mengejar orang yang dia sukai dan melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian dari orang yang dia sukai. Tetapi setelah orang yang disukainya jatuh hati, maka para PHP ini akan menghilang dan menghindari.

Nah, agar anda tidak menjadi korban mainan para PHP ini, sebaiknya anda mengetahui beberapa ciri dari PHP yang sering terlihat secara tidak sadar.

Bagian dari cinta dan definisinya



Cinta? Berapa cerita cinta yang Anda punya selama ini, satu atau dua? Ah bukan jumlah yang penting, tapi kenangan dan cerita yang tersimpan di balik cinta itu. Jadi cinta yang bagaimana yang memang indah untuk dikenang?


1. Cinta Pertama
Cinta pertama adalah pengalaman yang wajib Anda miliki. Pada umumnya cinta ini juga terkadang disebut cinta monyet, karena pada usia puber, remaja selalu memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Terbayangkan serunya ketika Anda masih malu-malu dengan pasangan Anda.

Harapan dan keinginan yang selalu muncul dan bunga-bunga yang selalu menghiasi kepala Anda. Kata orang dunia seakan milik berdua. Manis dan tak terlupakan, inilah kenangan yang akan selalu tersimpan manis di kotak hati Anda.

Senin, 28 Januari 2013

Tips Untuk Memilih Pria yang Tepat


Memiliki kekasih memang menjadi salah satu keinginan yang wajar. Namun sayangnya menemukan pria yang tepat untuk dijadikan kekasih memang bukan hal yang mudah. Apalagi, jika sebelumnya Anda terjebak dalam hubungan asmara yang salah tentu Anda jadi lebih berhati-hati pada pria, dan terkadang menganggap semua pria sama. Agar dapat memilih pria terbaik dan pantas untuk dijadikan kekasih, ikuti tips yang dirangkum dari Ezinearticles dan wolipop berikut.

1. Mencintai Diri Sendiri
Sebelum mencari-cari pria terbaik, sebaiknya Anda 'benahi' terlebih dahulu diri Anda. Jika masih sering galau karena mantan kekasih atau tidak memiliki minat pada pengembangan diri, maka Anda pun akan sulit menemukan pria yang tepat. Di mata pria Anda jadi tidak menarik jika masih sering mengenang mantan dan terlihat sebagai sosok wanita yang membosankan. Untuk itu move on, berbahagialah dan temukan hobi Anda. Dengan begitu Anda akan mencintai diri Anda.


Tips Untuk Menarik Perhatian Pria


  
Jika saat ini anda sedang dekat atau mengenal lebih jauh dengan sorang pria, tidak ada salahnya kalau anda memberikan perhatian lebih kepada pria yang anda sukai tersebut. Ada beberapa trik simple yang bisa anda lakukan untuk membuat pria yang anda sukai menjadi semakin yakin untuk menjadikan anda sebagai pasangannya. Penasaran kan apa saja trik dan tipsnya? Yuk simak beberapa penjelasan di bawah ini.

*       Buat masakan kesukaannya.
Sebagai orang yang sudah cukup dekat dengan dia, anda tentu saja mengetahui apa saja makanan yang disukai dan apa saja makanan yang dia benci. Pada dasarnya, pria adalah makhluk yang menyukai makanan jadi dengan menyajikan makanan lezat kesukaannya saja maka dia akan terkesan dan mempertahankan anda.

Dengan membuat masakan yang dia sukai, biasanya nilai anda akan naik di mata dia. Hal inilah yang akan membantu anda untuk membuat dia yakin menjadikan anda sebagai kekasihnya.

*       Perhatian kecil yang rutin
Banyak perhatian-perhatian kecil yang bisa anda berikan untuk membuat dia semakin suka kepada anda. Misalnya, kalau dia datang berkunjung, segera berikan secangkir teh atau kopi hangat yang special. Setelah itu anda bisa menjadi pendengar yang baik untuk semua keluh kesah yang dia ceritakan. Jangan pernah menyalahkan atau mengomentari hal-hal yang dia ceritakan pada anda karena biasanya seorang pria hanya ingin membagi saja.

*       Beri kejutan
Siapa saja menyukai kejutan, termasuk kaum pria. Berikan kejutan-kejutan kecil yang tidak berlebihan untuk pria yang anda sukai. Misalnya selipkan pesan-pesan penyemangat pada mobilnya atau kulkas di rumahnya. Hal ini tentu akan membuat dia selalu mengingat anda dan menjadikan anda special di matanya.

*       Tidak tampil berlebihan
Hal ini berarti anda harus menyesuaikan diri dengan lingkungan atau tempat dimana pria yang anda sukai membawa anda. Jangan pernah berdandan yang berlebihan dengan menggunakan make-up yang terlalu tebal. Pria akan lebih menyukai penampilan dan dandanan yang minimalis namun enak dipandang.

*       Miliki selera humor yang tinggi
Jangan mudah marah dan tersinggung dengan lawakan yang dilontarkan oleh pria yang anda sukai. Karena wanita yang terlalu serius dan tidak bisa diajak bercanda biasanya tidak terlalu disukai oleh kaum pria. Sesekali lontarkan beberapa candaan yang anda punya untuk menanggapi candaan yang diberi.

Trik Untuk Menarik Perhatian Pria yang Anda Sukai




Setelah tidak memiliki kekasih selama beberapa lama, Anda akhirnya bertemu dengan pria yang mampu memikat hati dan sesuai kriteria. Beruntungnya lagi, dia pun belum mempunyai kekasih. Anda dan sang pria incaran sudah cukup lama berkenalan, tapi belum ada sinyal dia akan PDKT atau meminta Anda jadi kekasih?

Kenapa tidak Anda yang memberi sinyal terlebih dahulu? Tak ada salahnya mencoba meskipun banyak pendapat yang mengatakan, pria lah yang harus bergerak lebih dulu. Tapi flirting dengan pria yang Anda suka pun ada trik khususnya. Ini dia tips yang bisa Anda coba, seperti dikutip dari iDiva.

1. Jadi Diri Sendiri
Tidak ada yang dianggap lebih seksi bagi pria, selain wanita yang tahu benar dengan dirinya sendiri dan bisa mengungkapkan apa yang disuka dan tidak disukainya. Jadi, jadilah diri sendiri dan percaya diri akan hal itu. Jangan berpura-pura tidak suka makanan daging atau ayam hanya karena pria incaran Anda seorang vegetarian. Atau memuji-muji kecintaannya terhadap sepakbola, namun di sisi lain Anda bukan pencinta olahraga. Di awal-awal, mungkin si dia akan terkesan karena punya kesamaan. Tapi begitu dia tahu bahwa Anda hanya berpura-pura, dia bisa menjadi ilfil atau enggan berdekatan dengan Anda.

2. Rayuan 'Gombal' yang Manis
Rayuan gombal sah-sah saja digunakan untuk mengincar pria idaman. Gombal di sini bukan berarti berbohong, tapi lebih menunjukkan apa yang Anda rasakan terhadap si dia. Percaya atau tidak, pria juga suka digombali. Katakan sesuatu yang menyenangkan, seperti; 'Setiap hari aku kepikiran kamu', atau 'Kalau di dekat kamu aku merasa nyaman'. Ingat, rayuan ini sebaiknya diungkapkan hanya sesekali saja. Jangan setiap kali Anda bertemu dengannya. Anda akan terkesan palsu dan agresif.

3. Pujian
Anda suka gayanya berbusana, katakan langsung padanya; dia punya senyuman yang manis? Biarkan dirinya tahu dari mulut Anda. Seperti wanita, pria juga suka mendapat pujian. Jangan ragu untuk memberinya pujian dalam konteks sebenarnya, bukan mengada-ada. Biarkan dia tahu kalau dirinya adalah orang yang cukup berarti buat Anda.

4. Perlihatkan Sisi Tomboy Anda
Ajak pria incaran Anda ke pusat permainan, sebut saja Time Zone atau Fun City. Pilihlah permainan yang sedikit 'macho', seperti balap motor, bola basket atau pukul poin. Anda juga bisa mengajaknya main bowling atau karambol. Jika sehari-hari Anda berpenampilan feminin, coba sesekali gaya tomboy dengan jeans berpotongan lurus, T-shirt dan jaket Varsity. Melihat sisi tomboy dari seorang wanita akan membuat pria terkesan dan menemukan sisi menarik dari diri Anda.

5. Ajak Memainkan Permainan Masa Kecil
Pria suka jika wanita tidak terlalu jaim dan terkadang bisa juga bersikap konyol seperti teman-teman prianya. Ajak dia bertanding adu panco, main scrabble, bingo atau permainan 'X dan O'. Ini cara simpel yang menyenangkan dan tak perlu usaha terlalu keras untuk berpikir.

6. Tuding Dia Sedang Merayu Anda
Pria perlu sesekali dikejutkan dengan pernyataan Anda yang 'to the point'. Saat dia memuji cara Anda berbusana, berikan respon seperti: 'Ah, sepertinya pakaian aku biasa saja. Kamu lagi merayu ya?' Mungkin awalnya dia akan kaget dan tersipu. Tapi sikap Anda menandakan kalau Anda sudah tahu maksudnya dan itu bukanlah sesuatu yang salah. Dengan begitu, dia akan lebih tergoda untuk merayu Anda.

7. Panggil Dia dengan Nama Lengkap
Memanggil pria dengan nama lengkapnya akan memberi kesan kalau Anda wanita yang tahu cara mengontrol pasangan (dalam tahap yang wajar). Dengan menyebut nama lengkapnya, akan membuat dia merasa diinginkan dan bergairah. Si dia akan terpesona dengan kepercayaan diri yang Anda tunjukkan. Tapi ingat, jangan selalu menyebut nama lengkap setiap Anda memanggilnya. Cukup pada momen-momen khusus saja. Pasti akan terdengar aneh, kan?

8. Jadi Pendengar yang Perhatian
Dengarkan dan perhatikan apa yang dia bicarakan dengan Anda. Bahkan jika itu sesuatu yang kurang Anda sukai, misalnya tentang pertandingan sepakbola yang baru dia tonton semalam dan ingin meluapkan keluh kesahnya karena klub favoritnya kalah. Tersenyumlah, tatap matanya selagi ia bicara dan sesekali mengangguk. Dia tidak berharap Anda mengerti benar dengan pertandingan yang dia bicarakan. Tapi setidaknya dia punya seseorang yang bisa diajak berkeluh kesah.

Selasa, 22 Januari 2013

6 Tip Cantik Buat wanita Muslimah

6 Tip Cantik Buat Muslimah

1. Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik:

Cuci muka minimal 5 kali sehari, iaitu dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh kain atau tuala, biarkan air itu menitis dan kering sendiri. Lalu ambillah sejadah, solat, berzikir, dan berdoa.

2. Untuk menghilangkan stress:

Stres adalah salah satu penyebab kedut dan kerut pada wajah.

Perbanyakkanlah aktiviti fizikal. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke studio fitness, spot-gym, dan lain-lain. Cukup dengan memperbanyak solat. Dengan solat bererti kita menggerakkan seluruh tubuh. Sampaikan segala keluh kesah kita kepada Allah SWT dengan zikir dan doa.

3. Untuk pelembab, agar awet muda:

Senyumlah. Senyum di bibir, senyum di hati. Sentiasa berkata kepada diri sendiri bahawa kamu adalah cantik dan tidak memerlukan pembedahan plastik. Baca juga doa setiap kali bercermin:

4. Untuk mendapatkan bibir cantik:

Selalulah bisikkan kalimat-kalimat Allah, tidak bercakap bohong, atau menyakiti hati orang lain, tidak sombong diri atau takabur.

5. Agar tubuh langsing:

Lakukan diet yang teratur iaitu dengan berpuasa seminggu 2 kali, hari Isnin dan Khamis. Jika kuat, lebih bagus lagi berpuasa seperti nabi Daud AS. Makanlah makanan yang halal, banyak sayuran, buah-buahan, air putih.

Maksud hadis:

Rasulullah bersabda: “Puasa yang paling Allah cintai ialah puasa Nabi Daud, iaitu dia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari. Solat yang paling Allah sukai ialah solat Nabi Daud, iaitu dia tidur hingga pertengahan malam lalu bangun mendirikan shalat pada sepertiga malam dan tidur lagi di akhir seperenam malamnya.” [Shahih al-Bukhari, no: 3167].

6. Untuk mengembangkan potensi dan keupayaan diri:

Sebarkan salam dan sapaan, maka dengan demikian kita akan dikenali dan disayangi ramai.

Ada 10 Jenis Air Mata Manusia Ada 10 Jenis Air Mata Manusia

Ada 10 Jenis Air Mata Manusia

1- Air Mata yang paling hebat adalah Air Mata Kemenangan.
2-Air Mata yang tidak berdosa adalah Air Mata Kanak-kanak.
3- Air Mata yang amat memberi kesan adalah Air Mata Taubat.
4- Air Mata yang paling melemahkan adalah Air Mata Wanita.
5- Air Mata yang paling Indah adalah Air Mata Kemaafan.
6- Air Mata yang Sedih adalah Air Mata memberi kelapangan.
7- Air Mata yang memberi Kebahagiaan adalah Air Mata Kejayaan.
8- Air Mata yang paling amat menduga adalah Air Mata Kesakitan.
9- Air Mata yang paling memberi Pengajaran adalah Air Mata Penyesalan.
10- Air Mata yang paling menipu adalah Air Mata Buaya.

Sumber : "Wow"

TIPS MENJAGA HARGA DIRI WANITA

1. Kenakanlah pakaian yang sopan. Akan lebih baik jika selalu memakai pakaian yang selalu menutupi aurat.

2. Hindarilah memakai potongan pakaian terlalu ketat yang dengan mudah dapat memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh.

3. Hindari juga pakaian yang sangat transparan. Agar tidak memancing nafsu lelaki yang kebetulan melihatnya.

4. Usahakan banyak menundukkan pandangan dan tidak banyak lirik sana lirik sini agar tidak terkesan jelalatan.

5. Biasakanlah menjaga lisan dan merendahkan suara ketika berbicara dengan siapapun.