Kamis, 04 Maret 2010

Membatasi Keintiman Selama Berpacaran

Membatasi Keintiman Selama Berpacaran

Kode Kaset:
T104B
Nara Sumber:
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak:

Keintiman fisik seharusnya bagian terbelakang atau terakhir dalam masa persiapan memasuki pernikahan. Jadi keintiman yang harus dikedepankan pada masa berpacaran adalah keintiman yang bersifat emosional.


Isi dari pembahasan :

Keintiman seksual itu atau keintiman fisik seharusnya bagian terbelakang atau terakhir dalam masa persiapan memasuki pernikahan. Jadi keintiman yang harus dikedepankan pada masa berpacaran adalah keintiman yang bersifat emosional. Misalnya kepribadian kita dengan dia, diri kita dengan dia apakah bisa menyatu, apakah bisa saling mengerti dan mengisi satu sama lain, itu yang paling penting. Terakhir keintiman seksual, ini dilakukan pada masa pernikahan, kalau terbalik kita hanya mengundang bencana di kemudian hari.

Akibat orang mengedepankan keintiman seksual lebih daripada yang lainnya adalah:


  1. Akan melahirkan beberapa perasaan negatif, rasa bersalah. Kalau kita mempunyai nilai moral yang melarang kita untuk berhubungan seksual sebelum menikah, melakukan hubungan seksual sebelum menikah tidak bisa tidak akan melahirkan rasa bersalah.

  2. Menimbulkan perasaan cemas, rasa cemas ini terutama dialami oleh para wanita karena mereka takut akan kehamilan, mereka takut sekali ini akan membuahkan sebuah atau seorang bayi.

  3. Perasaan takut, rasa takut karena terutama juga dialami oleh wanita. Setelah dia memberikan tubuhnya dia takut sekali pasangannya itu akan meninggalkan dia, nah kalau dia wanita dan dia ditinggalkan, pertanyaannya adalah kalau saya nanti berpacaran atau menikah dengan orang lain, penjelasan apa yang akan saya berikan?


Pernikahan harus dilandasi perasaan yang positif, kalau waktu berpacaran diisi dengan perasaan-perasaan negatif itu modal yang tidak positif, tidak baik untuk membangun pernikahan. Masa berpacaran masa yang membawa kita ke masa berikutnya yaitu pernikahan, jadi kalau diisi dengan perasaan-perasaan kecewa, marah, benci, tidak hormat, perasaan khawatir, takut kehilangan dia, perasaan cemas akhirnya bukankah itu akan menjadi perasaan-perasaan yang tidak sehat dalam pernikahan nantinya.

Anjuran bagi yang sedang berpacaran:


  1. Kita jangan memulai, jangan menyentuh-nyentuh, melihat-lihat bagian badan yang memang sangat erotis.

  2. Hindarkan pertemuan di tempat tertutup, jangan sampai kita memulai kebiasaan buruk yaitu selalu bertemu di tempat di mana tidak ada orang.

http://www.telaga.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, komentar anda sangat berarti bagi ega. Isi pendapat anda tentang blog ini di Testimoni. Tinggalkan pesan di Blogroll untuk tukaran link