Rabu, 09 Mei 2012

Bullwhip Effect, Efek Cambuk dalam Supply Chain

Bullwhip Effect, Efek Cambuk dalam Supply Chain

Bullwhip effect merupakan istilah yang digunakan dalam dunia inventory yang mendifinisikan bagaimana pergerakan demand dalam supply chain. Bullwhip yaitu cambuk, alat untuk mengendalikan sapi atau banteng. Konsepnya adalah adalah suatu keadaan yang terjadi dalam supply chain, dimana permintaan dari customer mengalami perubahan, baik semakin banyak atau semakin sedikit, perubahan ini menyebabkan distorsi permintaan dari setiap stage supply chain. Distorsi tersebut menimbulkan efek bagi keseluruhan stage supply chain yaitu permintaan yang tidak akurat.
1. Planning, dari sisi planning penyebab fenomena ini adalah adanya perubahan forecast demand, dengan perubahan forecast demand, dimana ketika demand atau permintaan berubah di sisi si perusahaan juga mempertimbangkan safety stock yang ada, pastinya akan meningkatkan total permintaan perusahaan ke produsen.
Contohnya Perusahaan A, dengan safety stock 20 pcs, biasanya order bulanan 50 pcs total demand 70 pcs. Suatu bulan Perusahaan A mengubah order bulanan dari 70 pcs menjadi 80 pcs, karena permintaan konsumen meningkat. Sehingga total permintaan sebesar 100 pcs. Permintaan yang menjadi informasi bagi supllier Perusahaan adalah 100 pcs. 100 pcs tersebut akan memberikan informasi bagi supplier untuk menyediakan material bagi perusahaan A lebih dari 100, termasuk safety stock supplier sendiri. begitu juga untuk suplier tingkat 2 yang mensuplai supllier pastinya akan menyediakan material lebih dari 100+SS suplier pertama, begitu dst. sedangkan penyebab kedua adalah sistem batch dalam proses order material.
2. Behavior, penyebab dari kondisi aktual adalah adanya variasi harga dalam supply chain dan adanya shortage, contohnya promosi.  promosi menyebabkan perubahan demand yang tidak seperti biasanya. ilustrasinya sama seperti penyebab di atas.
Dalam kondisi apapun, sebisa mungkin dalam supply chain bias ini harus diminimalkan. Kemudian kenapa kok bisa sampai terjadi fenomena planning dan behavior yang menyebabkan bulwhip effect? Ada beberapa penyebab yang lebih detil lagi berkaitan dengan bullwhip effect yaitu demand forecast updating, order batching, price variation, Rationing dan shortage gaming, material lead time, information lead time, machine breakdown, capacity limits dan jumlah stage dalam supply chain.
Namun dari beberapa penyebab di atas yang mempunyai pengaruh terbesar dalam terjadinya bullwhip effect adalah demand forecasting updating, jumlah stage dalam supply chain dan variasi harga. Bagaimana hal tersebut bisa mempunyai pengaruh besar dalam proses bullwhip tersebut? Logikanya sebagai berikut, setiap kali ada permintaan konsumen 10 permen, retailer akan memberikan persediaan total 15 permen, mengapa karena si retailer akan berusaha untuk memenuhi service level, hal ini akan terus meningkat ke ujung supply chain, si pembuat permen pasti akan mendapatkan order 25 permen dari retailer, seterusnya si manufaktur permen akan membeli bahan pembuat permen untuk minimal bikin 25 permen atau lebih, pastinya lebih. Sedangkan variasi harga akan memberikan sebuah fenomena seperti diskon, ketika si retail memberikan diskon yang besar maka permintaan konsumen akan meningkat dan sangat berpengaruh selanjutnya seperti logika di atas, permintaan akan selalu meningkat di setiap stage supply chain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih, komentar anda sangat berarti bagi ega. Isi pendapat anda tentang blog ini di Testimoni. Tinggalkan pesan di Blogroll untuk tukaran link