Bismillah….
Again….dapat banyak ide tulisan untuk dituangkan, tapi biarkan tangan saya ini menari menuliskan sesuatu dengan tema yang cukup “tajam”..
Hmm…jadi ingat dulu waktu saya pertama kali mengenal facebook, masih gaptek BGT 100%. Dulu ga ngerti apa itu update status, apa itu note dan aplikasi lainnya. Sampai beberapa waktu akhirnya saya berhasil menaklukkan si facebook ini, hehe….
Di tiap situs jejaring, pasti selalu ada yang namanya profil dan selalu ada ruang untuk meletakkan foto disana. Dulu waktu di friendster saya cukup banyak upload foto profil dan berbagai foto narsis lainnya, maklum cita jadi model ga kesampaian, jadinya narsis sendiri,,hehe..
Begitu pula di facebook, di awal saya suka upload foto profil dan berbagai foto “aneh” lainnya. Niatnya sih cuma eksistensi, memperkenalkan siapa saya dan bagaimana bentuk wajah saya. eh..kok malah banyak yang bilang saya manis ya?? (tuh kan narsis lagi..). Awalnya sih rada GeEr tapi ga sampai loncat-loncat ditempat tidur terus direkam pake handycam loh…hihi…
Beberapa bulan saya masih setia menampangkan foto disana, sampai akhirnya saya kena “tembak” seorang ikhwan. Eits…jangan salah paham dulu, bukan ditembak buat ta’aruf kok tapi kena beneran. Dia bilang gini
“ukhti…tolong donk foto anti tuh…..”
Saya jawab
“kenapa dengan foto ane akh?”
“terlalu banyak yang memandang ukhti…simpanlah wajah anti itu untuk yang halal nanti, jangan diobral begitu” katanya.
Saya memang agak tersinggung dengan kata-kata si ikhwan itu, memangnya apa yang salah? Banyak kok akhwat lain yang pasang foto lebih narsis malah. Awalnya saya cuek, tapi lama-lama saya luluh juga (nah lo..bukan karena ikhwan itu ya). Apalagi saya banyak baca tulisan teman-teman tentang “bahaya”nya seorang akhwat memasang foto-foto dirinya di dunia maya ini.
Beberapa hal inti yang mereka kemukakan adalah :
Bahwa foto seorang akhwat di dunia maya itu lebih banyak mengundang fitnah daripada laki-laki. Ingat bahwa sekarang sudah banyak kasus foto bugil atau porno hasil modifikasi. Berhubung pula teknologi sudah semakin canggih sekarang. Bukan tidak mungkin foto akhwat yang tertutup sekalipun akan dengan sangat mudah di ambil dan di modifikasi memakai pakaian hampir telanjang misalnya, naudzubillah…
Tapi….selain itu saya masih punya pendapat lain tentang kurang baiknya mengekspose foto seorang wanita atau akhwat di dunia maya.
Kaitannya dengan yang namanya HATI…khususnya jika ini terjadi antara ikhwan-akhwat…
Ketika seorang akhwat mengekspose dirinya di dunia maya, katakanlah facebook misalnya. Dia memang tidak menyebarkannya secara umum, hanya untuk foto pribadi dan niatnya juga ga ngapa-ngapain kok. Tapi…..siapa yang bisa melarang jika ada orang lain mau melihat semua foto-foto si akhwat itu? bahkan dengan bebasnya orang lain memuaskan diri memandang si akhwat yang kebetulan memang cantik tanpa diketahui oleh si akhwat tersebut.
Utamanya untuk ikhwan nih….
Ketika seorang ikhwan dengan sengaja atau mungkin secara tidak sengaja melihat foto seorang akhwat, atau kebetulan baru berteman lantas mau tahu tampang si akhwat. Eh..pan udah ketemu fotonya, si ikhwan mengacungkan jempol (entah sukanya untuk apa, untuk foto atau untuk akhwatnya?) atau malah memberikan komentar yang mungkin biasa, tapi…..itu bisa jadi hal yang tidak biasa bagi si ikhwat. Kenapa?
Tahukah antum…
Ketika antum memberikan tanggapan pada sebuah foto, apalagi dengan sengaja entah hanya berupa jempol atau komentar biasa, sadarkah antum apa dampaknya?
Bisa jadi si akhwat yang memang hatinya masih rawan menganggap hal itu sebagai sebuah SINYAL dari antum. Sinyal apa?? Bisa jadi sinyal ketertarikan antum terhadap akhwat tersebut. Akhirnya apa? Si akhwat jadi sering kepikiran, memikirkan apa gerangan maksud antum sengaja melihat-lihat foto kemudian memberikan tanggapan. Mungkinkah si ikhwan tertarik padaku? Tanya si akhwat.
Antum boleh merasa hal itu biasa, tapi tidak bagi wanita itu ya akhi… sudah menjadi kodrat bahwa hati seorang wanita jauh lebih sensitif dibandingkan dengan laki-laki. Makanya…jangan coba-coba bermain perasaan dengan seorang wanita….
Bagaimana dengan wanita sendiri? jujur saja…sejak banyak “kunjungan gelap” dari beberapa ikhwan di foto,,saya langsung menghapus semua foto saya di facebook. Dan lagipula, saya berpikir kenapa harus ada foto jika hanya untuk sebuah eksistensi? Sekarang saya merasa cukup mengeksistensikan diri dengan menulis tanpa harus ada foto disana. Bagi saya pertemanan itu tidak perlu harus seleksi fisik dulu,,kalo memang mau berteman ya silahkan saja, kalau tidak..teman yang lain masih banyak kok,,,buktinya tanpa foto pun saya banyak di invite orang untuk jadi temannya,,hehehe….
Wallahualam…
note : ikhwan :laki-laki
akhwat : wanita
antum : kamu
FOSKI STMIK Banjarbaru
Raida Sebutir Pasir Fitriani
Again….dapat banyak ide tulisan untuk dituangkan, tapi biarkan tangan saya ini menari menuliskan sesuatu dengan tema yang cukup “tajam”..
Hmm…jadi ingat dulu waktu saya pertama kali mengenal facebook, masih gaptek BGT 100%. Dulu ga ngerti apa itu update status, apa itu note dan aplikasi lainnya. Sampai beberapa waktu akhirnya saya berhasil menaklukkan si facebook ini, hehe….
Di tiap situs jejaring, pasti selalu ada yang namanya profil dan selalu ada ruang untuk meletakkan foto disana. Dulu waktu di friendster saya cukup banyak upload foto profil dan berbagai foto narsis lainnya, maklum cita jadi model ga kesampaian, jadinya narsis sendiri,,hehe..
Begitu pula di facebook, di awal saya suka upload foto profil dan berbagai foto “aneh” lainnya. Niatnya sih cuma eksistensi, memperkenalkan siapa saya dan bagaimana bentuk wajah saya. eh..kok malah banyak yang bilang saya manis ya?? (tuh kan narsis lagi..). Awalnya sih rada GeEr tapi ga sampai loncat-loncat ditempat tidur terus direkam pake handycam loh…hihi…
Beberapa bulan saya masih setia menampangkan foto disana, sampai akhirnya saya kena “tembak” seorang ikhwan. Eits…jangan salah paham dulu, bukan ditembak buat ta’aruf kok tapi kena beneran. Dia bilang gini
“ukhti…tolong donk foto anti tuh…..”
Saya jawab
“kenapa dengan foto ane akh?”
“terlalu banyak yang memandang ukhti…simpanlah wajah anti itu untuk yang halal nanti, jangan diobral begitu” katanya.
Saya memang agak tersinggung dengan kata-kata si ikhwan itu, memangnya apa yang salah? Banyak kok akhwat lain yang pasang foto lebih narsis malah. Awalnya saya cuek, tapi lama-lama saya luluh juga (nah lo..bukan karena ikhwan itu ya). Apalagi saya banyak baca tulisan teman-teman tentang “bahaya”nya seorang akhwat memasang foto-foto dirinya di dunia maya ini.
Beberapa hal inti yang mereka kemukakan adalah :
Bahwa foto seorang akhwat di dunia maya itu lebih banyak mengundang fitnah daripada laki-laki. Ingat bahwa sekarang sudah banyak kasus foto bugil atau porno hasil modifikasi. Berhubung pula teknologi sudah semakin canggih sekarang. Bukan tidak mungkin foto akhwat yang tertutup sekalipun akan dengan sangat mudah di ambil dan di modifikasi memakai pakaian hampir telanjang misalnya, naudzubillah…
Tapi….selain itu saya masih punya pendapat lain tentang kurang baiknya mengekspose foto seorang wanita atau akhwat di dunia maya.
Kaitannya dengan yang namanya HATI…khususnya jika ini terjadi antara ikhwan-akhwat…
Ketika seorang akhwat mengekspose dirinya di dunia maya, katakanlah facebook misalnya. Dia memang tidak menyebarkannya secara umum, hanya untuk foto pribadi dan niatnya juga ga ngapa-ngapain kok. Tapi…..siapa yang bisa melarang jika ada orang lain mau melihat semua foto-foto si akhwat itu? bahkan dengan bebasnya orang lain memuaskan diri memandang si akhwat yang kebetulan memang cantik tanpa diketahui oleh si akhwat tersebut.
Utamanya untuk ikhwan nih….
Ketika seorang ikhwan dengan sengaja atau mungkin secara tidak sengaja melihat foto seorang akhwat, atau kebetulan baru berteman lantas mau tahu tampang si akhwat. Eh..pan udah ketemu fotonya, si ikhwan mengacungkan jempol (entah sukanya untuk apa, untuk foto atau untuk akhwatnya?) atau malah memberikan komentar yang mungkin biasa, tapi…..itu bisa jadi hal yang tidak biasa bagi si ikhwat. Kenapa?
Tahukah antum…
Ketika antum memberikan tanggapan pada sebuah foto, apalagi dengan sengaja entah hanya berupa jempol atau komentar biasa, sadarkah antum apa dampaknya?
Bisa jadi si akhwat yang memang hatinya masih rawan menganggap hal itu sebagai sebuah SINYAL dari antum. Sinyal apa?? Bisa jadi sinyal ketertarikan antum terhadap akhwat tersebut. Akhirnya apa? Si akhwat jadi sering kepikiran, memikirkan apa gerangan maksud antum sengaja melihat-lihat foto kemudian memberikan tanggapan. Mungkinkah si ikhwan tertarik padaku? Tanya si akhwat.
Antum boleh merasa hal itu biasa, tapi tidak bagi wanita itu ya akhi… sudah menjadi kodrat bahwa hati seorang wanita jauh lebih sensitif dibandingkan dengan laki-laki. Makanya…jangan coba-coba bermain perasaan dengan seorang wanita….
Bagaimana dengan wanita sendiri? jujur saja…sejak banyak “kunjungan gelap” dari beberapa ikhwan di foto,,saya langsung menghapus semua foto saya di facebook. Dan lagipula, saya berpikir kenapa harus ada foto jika hanya untuk sebuah eksistensi? Sekarang saya merasa cukup mengeksistensikan diri dengan menulis tanpa harus ada foto disana. Bagi saya pertemanan itu tidak perlu harus seleksi fisik dulu,,kalo memang mau berteman ya silahkan saja, kalau tidak..teman yang lain masih banyak kok,,,buktinya tanpa foto pun saya banyak di invite orang untuk jadi temannya,,hehehe….
Wallahualam…
note : ikhwan :laki-laki
akhwat : wanita
antum : kamu
FOSKI STMIK Banjarbaru
Raida Sebutir Pasir Fitriani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih, komentar anda sangat berarti bagi ega. Isi pendapat anda tentang blog ini di Testimoni. Tinggalkan pesan di Blogroll untuk tukaran link